Setiap makhluk yang memiliki kehidupan pasti akan berakhir dengan sebuah kematian. Ketika suatu makhluk sudah tidak bernyawa, maka akan mengalami pembusukan. Proses pembusukan tidak dapat dihindari oleh orang dari kalangan manapun, baik yang dimakamkan di TPU biasa hingga di tempat pemakaman sekelas Sandiego hills pun, secara alamiah tubuh akan mengalami pembusukan.
Bagaimana Proses Pembusukan Berlangsung?
Proses pembusukan biasanya terjadi setelah suatu jasad dimakamkan. Waku yang dibutuhkan untuk dekomposisi dapat berbeda antara satu jasad dengan jasad lainnya. Secara garis besar terdapat empat tahapan pembusukan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Autolysis
Tahapan in terjadi setelah sirkulasi darah dan oksigen berhenti serta tubuh sudah tidak mampu untuk mengeluarkan kotoran sendiri. Saat membran sel pecah, maka akan terjadi ruam dan darah melalui lubang tubuh. Enzim yang terdapat di dalam sel akan mulai menghancurkan lapisan tubuh dari dalam. Lapisan kulitpun akan mulai melonggar dan akan terjadi lecet parah.
2. Tahap Bloat
Ketika sel-sel mulai mengalami kebocoran, maka gas akan terperangkap di dalam tubuh sehingga mulai terjadi pembengkakan. Senyawa alami tersebut akan menghasilkan sulfur untuk melepaskan bakteri sehingga akan terjadi perubahan warna kulit. Ketika proses dekomposisi sudah mencapai tahapan ini, maka belatung akan mulai keluar dan merusak tubuh sehingga proses pembusukan terbantu hingga 60%.
3. Tahap Peluruhan Aktif
Ketika belatung sudah berperan dalam proses pembusukan, maka kerusakan organ secara permanen mulai terjadi. Organ tubuh yang padat akan mulai berubah menjadi lembek dan mencair. Kulit, otot, otak, dan jaringan organ akan mengalami pembusukan yang sempurna. Rambut akan mulai mengalami kerontokan, lalu jenazah akan kehilangan massa tubuh sehingga akan tersisa tulang belulang.
4. Tahap Pembusukan Tulang
Proses pada tahapan ini akan menyisakan tulang belulang dan tengkorak saja. Hal itu dikarenakan tulang menjadi salah satu bagian tubuh yang sulit membusuk. Proses pembusukan tulang dapat berlangsung hingga beberapa tahun. Setelah termakan usia, tulang akan lebur dengan debu.
Mengapa Proses Dekomposisi Membutuhkan Waktu yang Berbeda-beda?
Proses dekomposisi tidak berjalan dengan instan. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dan setiap tahapan membutuhkan waktu. Pada tahap pertama, pembusukan akan terjadi dalam waktu 24-72 jam. Kemudian pada waktu 3-5 hari tubuh akan mulai mengalami pembengkakan.
Proses dilanjutkan dengan perubahan warna tubuh dari hijau, merah, lalu hitam di hari ke 8-10. Dalam waktu beberapa minggu, rambut mulai mengalami kerontokan dan dilanjutkan dengan tulang yang mulai terlihat. Dalam kurun waktu beberapa tahun, tulang mulai mengalami kehancuran dan akan hilang bersama debu.
Namun, bagaimana jenazah yang sudah dimakamkan selama bertahun-tahun namun masih utuh? Kebanyakan masyarakat di tanah air terkadang menghubungkannya dengan kepercayaan dan mitos. Namun, jika dilihat secara ilmiah, hal tersebut dapat terjadi.
Kejadian jenazah yang tidak membusuk, dapat dikaitkan dengan adiposera. Senyawa yang terbentuk akan menjadikan lemak pada jaringan lunak berubah menjadi zat yang mirip dengan sabun keras atau disebut dengan proses sanponifikasi. Zat tersebut akan menghambat proses dekomposisi pada umumnya.
Proses dekomposisi menjadi salah satu hal yang tidak dapat dihindari. Setelah nyawa tidak lagi ada pada suatu jasad, maka proses pembusukan akan terjadi secara alamiah. Pada umumnya, setiap tubuh manusia memiliki waktu proses pembusukan yang sama.