Aplikasi pinjam dana secara online memang menjadi lebih marak di Indonesia. Untungnya saat ini sudah ada payung hukum yang melindungi nasabah lewat OJK. Payung hukum inilah yang akan memberikan rasa aman kepada nasabah dalam bertransaksi.
Sepanjang Januari 2020 saja, OJK sudah melakukan sweeping terhadap 120 fintech tidak berizin. Umumnya mereka beroperasi dengan menawarkan berbagai produk melalui berbagai kanal seperti aplikasi, situs web, hingga sms.
Salah satu risiko yang kerap kali dikeluhkan adalah korban fintech ilegal adalah mendapatkan intimidasi hingga ancaman jika menunggak utang. Padahal OJK sudah memiliki aturan yang jelas termasuk etika dalam menagih utang kepada nasabah.
Keberadaan fintech ilegal bukan hanya meresahkan, tetapi juga merugikan nasabah yang belum memahami aturan jelas tentang kegiatan keuangan atau transaksi keuangan secara online. Sehingga pada akhirnya malah timbul korban.
Untuk menghindari itu semua, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum pinjam dana secara online berikut ini:
Pastikan sudah terdaftar di OJK
Sebelum memilih fintech yang menawarkan proses pinjam dana lewat aplikasi secara online, setidaknya harus ada salah satu yang dijadikan pegangan yaitu sudah terdaftar di OJK secara resmi. Dengan demikian, secara legal fintech tersebut juga sudah memiliki izin operasional dalam menjalankan usahanya.
Entitas yang dihentikan usahanya oleh OJK bukan hanya tidak terdaftar tetapi juga melakukan kegiatan usaha secara ilegal sehingga berpotensi merugikan masyarakat. Itulah mengapa alasan OJK sedang rajin melakukan sweeping terhadap beberapa fintech ilegal untuk menciptakan ekosistem yang baik di kemudian hari.
Situs web sudah terenkripsi
Ciri situs web yang sudah terenkripsi adalah tanda gembok di samping kiri halaman dalam kolom url yang sedang diakses. Tanda tersebut bisa terlihat baik saat menggunakan browser di laptop ataupun di smartphone. Tanda tersebut memastikan bahwa data-data yang disubmit tidak disimpan oleh situs web.
Metode ini juga sudah diterapkan oleh perbankan misalnya ketika nasabah ingin mengecek saldo secara online. Data-data seperti username serta password yang diinput tidak akan disimpan oleh situs web yang sudah terenkripsi sehingga data-data pribadi jadi lebih aman.
Informasi produk transparan di situs webnya
Ciri lain aplikasi pinjam dana online terpercaya adalah transparansi informasi tentang produk. Mulai dari jenis produk yang ditawarkan, persyaratan pengajuan, bunga, serta biaya admin yang harus dibayar nasabah tertera secara lengkap di dalam situs web.
Beberapa aplikasi fintech yang bagus juga umumnya memberikan informasi berupa simulasi pinjaman kepada nasabah. Sehingga nasabah bisa mengetahui secara instan berapa jumlah pinjaman yang bisa didapatkan, cicilan per bulan sesuai dengan tenornya pun potongan biaya admin jika ada hanya dengan informasi singkat lewat aplikasi.
Salah satu contohnya seperti aplikasi yang ditawarkan oleh kredivo. Bagi member yang sudah mendapatkan persetujuan, dapat mengecek kredit limit miliknya, sekaligus simulasi pinjaman jika digunakan untuk belanja online atau offline, maupun untuk mengajukan pinjaman.
Kredivo sudah terdaftar di OJK serta memberikan informasi produknya secara transparan yang bisa diakses di situs laman resminya. Bunga Kredivo hanya 2,95% per bulan baik untuk cicilan online maupun saat mengajukan pinjam dana.
Untuk bisa mendapatkan pinjaman dari Kredivo sebenarnya cukup mudah. Pastikan bahwa kamu sudah berusia 18 tahun, punya penghasilan tetap minimal Rp3 juta per bulan serta berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi dan Cirebon.
Unduh aplikasinya di Google Play Store ataupun App Store dengan sangat mudah. Selain bisa digunakan untuk belanja online serta mengajukan pinjaman, Kredivo juga bisa dimanfaatkan untuk pegangan atau dana darurat baik untuk kebutuhan pengobatan ataupun biaya perbaikan rumah di saat musim hujan seperti saat ini.