Susu formula soya yang mengandung tepung kedelai sudah diperkenalkan hampir seabad lalu, pemberian formula kedelai pada anak telah digunakan di Amerika Serikat selama lebih dari 100 tahun. Anak dengan alergi protein susu sapi direkomendasikan diberikan nutrisi alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Susu formula kedelai/soya menjadi populer sebagai nutrisi alternatif untuk anak dengan alergi terhadap susu sapi.
Susu formula soya banyak dipakai sebagai alternatif karena rasanya lebih familiar dibandingkan formula alternatif lainnya, seperti formula protein terhidrolisat. Selain itu, susu formula soya harganya relatif lebih terjangkau.1,2 Namun, banyak orang tua atau mungkin teman teman bertanya-tanya, apakah susu formula soya mengandung nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak?
Berikut beberapa fakta & mitos konsumsi susu formula soya dalam pertumbuhan maupun perkembangan anak. Dan teman teman juga bisa membaca tentang susu formula untuk anak alergi di sini: susu formula untuk anak alergi.
Merk Susu soya mengandung nutrisi yang kurang dibandingkan dengan susu sapi sehingga dapat menghambat pertumbuhan anak.
- MITOS
Penelitian membuktikan pertumbuhan anak yang mengonsumsi susu formula kedelai ternyata tidak berbeda dengan kelompok anak dengan konsumsi susu sapi. Karbohidrat, lemak, dan protein yang terkandung dalam susu formula soya cukup untuk menghasilkan energi.
Kandungan kalsium dan fosfor pada susu formula soya bahkan 20% lebih banyak dibandingkan susu sapi yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Hal ini membuktikan anak yang mengonsumsi susu formula soya cenderung lebih pendek adalah mitos.
Susu soya juga mengandung asam lemak esensial, yaitu Omega 3 dan Omega 6 untuk pembentukan AA dan DHA yang berguna bagi perkembangan otak anak. Kandungan zat besi, zinc, vitamin, dan mineral lainnya dalam susu formula soya juga dibutuhkan selama masa pertumbuhan dan perkembangan anak.3
Konsumsi susu formula soya dapat mencegah timbulnya gejala alergi protein susu sapi serta lebih aman untuk pencernaan anak.
- FAKTA
Reaksi alergi susu sapi disebabkan ketidakmampuan tubuh mencerna protein hewani dari susu sapi tersebut. Berbeda dengan susu soya yang mengandung protein nabati, dimana protein ini lebih aman untuk pencernaan anak. Selain itu, bahan dasar dari susu formula soya adalah kedelai. Kedelai mengandung serat yang cukup tinggi sehingga baik untuk pencernaan.4
Susu formula soya menghambat perkembangan seksual dan sistem endokrin pada anak.
- MITOS
Susu formula soya mengandung fitoesterogen, yang mirip dengan kandungan hormon estrogen pada perempuan. Bila anak laki-laki sering mengonsumsi susu formula soya, banyak mitos yang mengatakan alat kelaminnya tidak dapat berkembang dengan normal. Selain itu, kandungan fitoestrogen ini juga menghambat absorpsi dan metabolism hormon tiroid.
Menurut American Association of Pediatric (AAP), sampai saat ini tidak ada penelitian yang benar-benar dapat membuktikan susu formula soya berpengaruh terhadap perkembangan alat seksual dan endokrin. Ini menjadikan susu formula soya aman dikonsumsi.3,5
Susu soya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak di bawah usia 6 bulan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan pemberian susu formula soya pada anak usia kurang dari 6 bulan. Dikarenakan pada usia tersebut pencernaan anak belum matur atau berkembang sempurna, risiko terhadap alergi soya juga dapat terjadi sekitar 10-20% kasus.5
Rekomendasi pemberian susu soya adalah pada:
Alergi protein susu sapi
Defisiensi laktase atau galaktosemia, yaitu ketidakmampuan anak untuk mencerna glukosa dalam susu (galaktosa)
Intoleransi laktosa
Diet vegetarian
Setelah mengetahui fakta dan mitos seputar susu formula soya, yang perlu Bunda perhatikan adalah menerapkan 3K: Kenali, Konsultasi dan Kendalikan gejala alergi. Bila Bunda sudah mengenali gejala alergi pada buah hati, konsultasikanlah kepada dokter untuk mendapatkan saran nutrisi yang tepat.