Game mobile battle royale Free Fire kerap mendapatkan label “game anak-anak” atau “game bocil” dari sebagian gamer dewasa. Hal ini dikarenakan grafis Free Fire yang kartun serta gameplay-nya yang dianggap terlalu sederhana dibandingkan game populer lain seperti PUBG Mobile. Namun, stigma tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Meski banyak dimainkan oleh anak-anak dan remaja, bukan berarti game ini tidak seru dimainkan bagi pecinta game dewasa dan pemula. Bahkan, banyak gamer dewasa dan pemula justru menikmati dan kecanduan bermain Free Fire. Lantas, mengapa Free Fire yang kerap diberi label “game bocil” ternyata cukup seru untuk dimainkan remaja dan dewasa? Simak ulasannya berikut ini.
- Pertama, gameplay Free Fire yang ringkas dan inti dari genre battle royale membuat gamer dengan berbagai skill bisa cepat menguasainya. Tidak seperti game MOBA atau FPS yang ribet, konsep bertahan hidup di arena tempur di Free Fire relatif mudah dipahami siapa pun. Gamer tinggal mencari senjata & item berguna di arena lalu menumbangkan lawan dengan menembak. Arena yang makin mengecil juga memaksa pemain untuk terus bergerak dan baku tembak ala action blockbuster Battle Royale/Hunger Games. Sensasi adrenalin sudah terasa sejak menit-menit awal bermain.
- Kedua, meski grafis kartun, Free Fire tetap menampilkan detail visual yang bagus dari senjata hingga efek ledakan dan asap. Efek suara juga sangat memukau, membuat kita serasa berada di arena pertempuran. Ditambah mode grafis HD, pengalaman bermain Free Fire terasa makin memukau meski dimainkan di smartphone.
- Ketiga, kemudahan mengajak teman atau kerabat bermain bersama lewat fitur squad. Berbeda dari game singular player, bermain bersama tim di Free Fire bisa menjalin solidaritas dan kerja sama. Kita bisa menggabungkan strategi bersama rekan setim untuk memenangkan pertandingan. Ini menambah tantangan tersendiri.
- Keempat, beragam pilihan karakter unik dengan kemampuan istimewa. Selain kosmetik karakter yang bisa disesuaikan, pemilihan karakter turut menentukan strategi bertarung. Misal karakter yang bisa menyembuhkan diri atau bergerak kilat sangat berguna dalam mode squad.
- Kelima, kemampuan menyesuaikan kontrol dan sensitivitas tombol sesuai selera. Ini membuat gamer betah berlama-lama bermain karena kontrol yang nyaman tanpa harus jago main game FPS standar. Pemula pun jadi lebih mudah beradaptasi.
Itulah 5 alasan mengapa Free Fire lebih seru dimainkan ketimbang cap “game bocil”-nya. Game ini bahkan menjadi salah satu game mobile paling laris di pasar dengan puluhan juta pemain aktif harian. Bukan karena sekadar dimainkan anak-anak, tapi juga remaja dan dewasa yang kecanduan sensasi battle royale-nya.
Tak heran turnamen Free Fire sampai ada level profesional dengan hadiah ratusan juta rupiah. Ini semakin melejitkan nama game yang awalnya tak begitu digubris gamer dewasa dan pemula. Maka, jangan pernah meremehkan game karena tampilan kartun dan mainstream di kalangan anak muda. Justru itulah keunikan Free Fire yang membuatnya layak dicoba. Namun tentu, waspadai agar tak kebablasan waktu bermain yang bisa merugikan kegiatan produktif. 1-2 jam per hari sudah lebih dari cukup untuk menikmati Free Fire. Selain tak mengganggu aktivitas penting, juga menghindari risiko kecanduan. Mainkan Free Fire sesuai kebutuhan hiburan, bukan melarikan diri dari tanggung jawab. Itulah ulasan panjang lebar mengapa stigma “game bocil” tak berlaku sepenuhnya pada Free Fire. Ternyata permainan battle royale ringkas di game seluler ini cukup seru dinikmati remaja hingga dewasa dengan beragam fitur dan sensasi menegangkannya. Tak ada salahnya mencoba, siapa tahu Anda jadi kecanduan.